Kamis, 16 April 2015

Sikat Gigi yang Sudah 'Megar' Bikin Gigi Cepat Berlubang

Aktivitas menyikat gigi walaupun sudah membudaya di Indonesia, tapi tetap belum menghindarkan masyarakat dari gigi berlubang. Pasalnya, masih banyak masyarakat yang salah melakukan teknik penyikatan gigi.

Data Riset Kesehatan Dasar Litbang Kementerian Kesehatan tahun 2013 menyatakan bahwa 72 persen masalah gigi adalah gigi berlubang.

"Gigi berlubang karena dua kemungkinan. Waktu menyikat gigi yang tidak tepat, dan menggunakan pasta dan sikat gigi yang tidak tepat. (Sikat dan pasta gigi yang salah) daya bersihnya menurun 53 persen," jelas Melanie S Djamil dari dokter gigi sekaligus pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Trisakti, saat ditemui di Hotel Double Tree, Jakarta, Selasa (14/4).

Menurut Melanie, sikat gigi sebaiknya diganti setiap tiga bulan sekali. Karena pemakaian lebih dari tiga bulan bisa menyebabkan struktur bulu sikat berubah, seperti menjadi ‘megar’ atau lebih renggang.

“Bulu sikat gigi yang 'megar' lebih berisiko meningkatkan radang gusi," ujar Melanie melanjutkan.

Sayangnya, berdasarkan data Nielsen tahun 2014, rata-rata orang Indonesia baru mengganti sikat gigi yang dipakainya setelah 10 bulan pemakaian.

“Saya tidak menganjurkan untuk gonti-ganti (merek) sikat gigi, agar kita benar-benar mengenal gigi dan rongga mulut. Sebelum memilih sikat dan pasta gigi, kita harus mengenali gigi dan rongga mulut," ujar Melanie.

Selain pergantian sikat gigi yang terlalu lama, waktu menyikat gigi yang salah juga ikut berperan dalam menyebabkan gigi berlubang. "Waktu yang tepat menyikat gigi adalah setelah sarapan,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar